ketika, kala, saat, pada waktu... penyesalan terjadi... penyesalan akan kata yang terlanjur terucap, hingga kini tak ada tanggapan, mungkin sekali ke sekian kalinya saya salah berkata... maaf... mungkin otaku sedang over, jadi tidak bisa berfikir dengan baik... kala diriku ingin untuk marah, kutahan rasa itu, kala diriku akan mengeluarkan sifat jengkelku, tak kuasa untuk melihatmu bersedih...
haha, mungkin itu sebuah ujian, maksud hati bercanda, kau anggap itu sebuah hal yang serius, lebih 4 hari kau diam, hingga kini, masih terasa sebuah hal yang sama, kau mulai jarang berkontak dengan diriku, merasa bersalah? ya! merasa tak bisa berbuat apa-apa? ya! hanya bisa senyum ketika kau lebih dekat dengan orang lain, hanya bisa menjaga dirimu dari kejauhan, tak mau diriku mengusik kehidupan pribadimu, apalagi memberi beban karena ada seorang sepertiku...
bukan hal yang mudah unuk menyimpan iu semua, menahan rasa jengkel ato cemburu, rasa dimana mungkin tak layak untukku melakukan itu, aku tau diri, diriku bukan siapa-siapa, hanya seorang yang ingin lebih, sebuah komitmen kau usulkan, kuterima, awal memang agak susah menerima, hingga sekarang diriku sudah menerima sepenuhnya, kau bercerita akan segalanya tentangmu, bertanya apakah diriku dapat menerimanya... kujawab dengan tegas bisa!
kala diriku melakukan kesalahan, tanpa pikir panjang kau luapkan kejengkelanmu, aku hanya bisa tersenyum menunggu dirimu tuk kembali menjadi biasa, namun, kali ini, sudah terlalu lama kau tak sesering dulu membalas smsku, diriku berfikir positif kalau kau sedang tes, persiapan tes dan segala... tapi, hati tak bisa berbohong, kecewa, mungkin... ketika melihat dengan mata bahwa kau memiliki waktu untuk hanya sekedar membalas sms, tapi tak kau lakukan, rasa di"gantung" meghantui, hanya diriku tak bisa berbuat apa, kuluapkan itu kepadamu, dengan cepat kau balas... setelah itu, tak ada lagi sebuah getar dari hape menandakan kabar darimu, berulang hape bergetar, berulang kali senyum dariku beranggapan itu darimu, tapi tak ada satupun darinya adalah kabar darimu...
Browsing, browsing dimana dijual gantungan pesan replika kita, tak ada, maaf, aku tak tau dimana membeli yang kau inginkan...
sayang, kata itu terucap olehmu untuk memanggilku, tak ayal bahagia terasa, diriku mengikuti untuk memanggil sayang kepadamu, tapi sekarang, tak ada satupun kabar darimu yang berisi kata itu...
Iga, panggilanku kepadanya, rasa mungkin tak bisa dipungkiri... rasa sayang benar adanya, tetapi sekarang seperti tak ada apaapa, hanya sebuah komitmen kita yang terkulai samar, dibersihkan hanya satu sisi...
Komitmen ingin diri menjaga, apa daya, diriku tak bisa kalau tak ada rasa darimu...
Mungkin rasa cemburu menghantui... mungkin diriku tak bisa berbuat apa-apa, kenapa? karena diriku tau diri, diriku bukan siapa-siapa, aku teringat kalau kita tak ada apa-apa, oleh karena itu diriku berharap layak untuk kau beri cinta darimu... diriku masih menunggu untuk masuk kedalam hatimu, namun terdapat security di pintu hatimu, diriku terhenti ditengah-tangahnya, sabar menunggu kala dimana diriku lolos melewati pintu itu...
Aku sayang kamu Iga...
Aku hanya bisa beristiqamah...
AVSM, Vir - Ma
dan gua bilang... Curhat!!!